Allah
menjamin rezeki bagi seluruh makhlukNya (QS 11:6), tetapi keberkahanNya
hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa (QS 7 :
96). Bagaimana kalau lingkungan kerja Anda masih terlibat dalam kegiatan
yang berbau riba, gharar, maisir, suap, korupsi dlsb. yang
mengindikasikan pelanggaran terhadap keimanan dan ketakwaan ? Idealnya
Anda tinggalkan segera, tetapi bagaimana kalau belum bisa ? Sekoci
Berkah barangkali bisa menjadi jawabannya.
Logikanya
begini, bila di tempat kerja Anda itu masih melibatkan hal-hal yang
bertentangan dengan keimanan dan ketakwaan – maka digaji berapapun Anda –
itu hanya menjadi rezeki bagi Anda – yang memang sudah dijamin oleh
Allah. Tetapi untuk menjadi rezeki yang diberkahi ? kecil kemungkinannya
karena syarat utamanya – yaitu iman dan takwa seperti dalam ayat
tersebut di atas – tidak terpenuhi.
Meskipun
sudah jelas keharaman bunga bank, asuransi, dan lembaga keuangan
lainnya – yang konvensional misalnya (fatwa MUI no 1 tahun 2004) –
berapa banyak saudara kita muslim yang berani serta merta meninggalkan
pekerjaannya di industri perbankan, asuransi dan sejenisnya ? setahu
saya sangat tidak banyak.
Demikian
pula saudara-saudara kita yang bekerja di perbagi bidang lainnya yang
harus suap sana-suap sini untuk melancarkan usahanya. Berapa banyak yang
berani berkata tidak – dan kemudian sungguh-sungguh menjalankannya ?
dengan maraknya kasus yang ditangani KPK – nampaknya tidak banyak juga
yang bisa bersih dari kasus suap, korupsi dan sejenisnya.
Tetapi
masih mending di bidang suap dan korupsi – yang paling tidak semua
pihak di negeri ini sudah setuju bahwa ini harus diperangi dan
dihentikan – tinggal implementasinya. Untuk kasus Riba – meskipun MUI
sudah mengharamkannya – belum ada pihak yang secara terbuka memerangi
riba ini di negeri ini.
Belum
ada lembaga seperti KPK – misalnya KPR (Komisi Pemberantasan Riba) yang
tugas utamanya memberantas riba dan kemudian juga mencegah kemunculan
riba baru dalam berbagai bentuknya. Malah yang
ada sebaliknya, industri keuangan yang melibatkan riba-pun masih merasa
nyaman mengiklankan secara terbuka produk-produk yang sudah jelas
ke-haraman-nya ini.
Walhasil,
tidak mengherankan bila di negeri yang hijau royo-royo ini, negeri
dengan potensi biomassa terbesar di dunia dan dengan biodiversity
yang juga terbesar – sejumlah bahan pangan masih harus diimpor dengan
harga yang kelewat mahal. Mengapa demikian ?, prasyarat keberkahan
sebagaimana ayat berikut nampaknya belum terpenuhi.
“Jika
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.” (QS 7:96).
Karena
bekerja ditempat ribawi masih dianggap bergengsi, demikian pula
usaha-usaha yang melibatkan suap dan korupsi masih dianggap umum –
bagaimana bila Anda yang sudah menyadari hal ini dan ingin mengambil
langkah meninggalkannya ? Idealnya yang Anda lakukan adalah meningkatkan
keimanan, karena dengan keimanan ini Anda akan yakin dengan janjiNya.
Anda akan berani langsung meninggalkan pekerjaan Anda (yang mengandung
riba dlsb) karena yakin dengan ayat berikut :
“Dan
tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata
(Lohmahfuz).” (QS 11 :6)
Bila yang ideal ini terasa berat betul, Anda dan keluarga belum siap. Maka dapat ditempuh langkah second best-nya yaitu dengan melakukannya secara bertahap. Tahap pertama adalah apa yang saya sebut Sekoci Berkah.
Ini
adalah usaha kecil atau pekerjaan kecil yang bisa Anda lakukan di
sela-sela pekerjaan Anda saat ini. Atau bisa juga dilakukan oleh
keluarga Anda, istri, anak dlsb. Biar kecil tetapi make sure bahwa yang satu ini benar-benar bebas dari segala bentuk riba, suap dlsb.
Tahap
kedua adalah ketika yang kecil ini mulai memberikan hasil, maka
utamakan Anda dan keluarga hanya makan dari usaha atau pekerjaan yang
kecil ini. Jangan remehkan yang kecil ini, karena bisa jadi justru yang
kecil inilah yang berkah.
Tahap
ketiga adalah usaha kecil yang insyAllah berkah dan daripadanya Anda
makan ini, jadikan dia sebagai dua momentum sekaligus. Pertama adalah
momentum untuk membuktikan bahwa Anda bisa membebaskan diri dari jeratan
riba dan sejenisnya, kedua momentum untuk banyak-banyak berdo’a kepada
Allah untuk diberi kekuatan dan keberanian untuk meninggalkan pekerjaan
Anda sebelumnya secara keseluruhan.
InsyaAllah
do’a Anda akan lebih berpeluang dikabulkanNya kini karena yang Anda
makan sudah bebas dari riba dan sejenisnya. Sejumlah teman yang
berpengalaman membuat Sekoci Berkah ini bersedia share pengalamannya
dengan Anda – bila Anda membutuhkannya. InsyaAllah.
- Details
- Kategori : Umum
- Published on Wednesday, 17 July 2013 09:57
- Oleh : owner gerai dinar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar