Ungkapan bahwa “…kebatilan yang terorganisir rapi akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir…”
itu nampaknya termanifestasi dalam penguasaan ekonomi dunia. Umat yang
memiliki konsep ekonomi syariah ini belum banyak bisa mewarnai ekonomi
negeri ini apalagi ekonomi dunia. Sementara itu dengan keserakahannya
dan dengan diam-diam zionis Yahudi terus mencengkeram ekonomi dunia
sampai negeri ini. Pertanyannya adalah bagaimana mereka melakukannya ?
dan bagaimana pula kita akan melawannya
Luasnya produk-produk zionis Yahudi yang ada di sekitar kita itu dengan mudah Anda dapatkan list-nya dengan search di google
terus gunakan kata pencarian “boikot produk Israel” atau “boikot produk
Yahudi”. Maka akan sangat banyak yang muncul – sampai saya tidak merasa
perlu menyebutkan satu per satu di tulisan ini, saking banyaknya.
Sebelum
kita bisa meninggalkan produk mereka yang satu, bermunculan berbagai
produk yang lain yang bahkan kita tidak sadar ketika menggunakannya.
Walhasil bukan hanya kita akan terus tercengkeram oleh penguasaan
ekonomi mereka, tetapi bisa jadi akan semakin intens – bila kita tidak
menyadari apa yang sedang mereka lakukan dan bila kita tidak berbuat
sesuatu untuk minimal mencukupi kebutuhan diri kita sendiri dahulu.
Bahwasanya
mereka menguasai ekonomi dunia - seperti ungkapan tersebut di atas,
karena mereka memang melakukan sejumlah hal yang tidak atau belum kita
lakukan. Ini antara lain tercermin dalam setidaknya tiga hal berikut :
Pertama
tentang akses permodalan. Keseriusan zionis Israel untuk menguasai
ekonomi dunia antara lain dilakukan melalui negara yang memberi akses
modal bagi usaha-usaha baru dengan rasio sampai 1 : 1. Artinya bila
pengusaha warga negeri itu menyiapkan investasi US$ 1 juta untuk
usahanya, negara bisa menambah modalnya sampai US$ 1 juta juga. Program
yang dalam bahasa Ibrani disebut Yozma yang berarti inisitatif ini,
berhasil melonjakkan jumlah pengusaha-penguaha baru di Israel yang
kemudian mereka merambah dunia.
Di bursa saham Amerika NASDAQ
saja zionis Israel memiliki jumlah perusahaan yang terdaftar lebih
banyak ketimbang seluruh perusahaan dunia (diluar Amerika sendiri) bila
digabungkan – termasuk seluruh perusahaan dari negeri-negeri inovatif
seperti Singapore, Korea Selatan, Jepang, China dlsb.
Dengan begitu banyaknya perusahaan mereka yang listed
di bursa-bursa saham dunia secara langsung maupun tidak langsung mereka
juga mengusai akses capital dunia. Jangan lupa juga bahwa bank-bank
besar dunia telah lebih dahulu berada pada genggaman tangan mereka.
Salah satu cara untuk memahami keperkasaan akses capital zionis ini antara lain dapat dilakukan dengan melihat tingkat per capita venture capital investment di
negara tersebut yang saat ini berada di sekitar 2.5 lebih besar dari
Amerika, 30 kali lebih besar dari Eropa, 80 kali lebih besar dari China
dan 350 kali lebih besar dari India.
Kedua
setelah akses permodalan dunia mereka kuasai, mereka dengan leluasa
membelanjakannya juga untuk kepentingan mereka. Dengan akses capital ini
zionis Israel mampu membiayai R & D dalam skala yang sangat besar.
Civilian R & D mereka yang berada pada angka 4.5 % dari GDP
merupakan yang tertinggi di dunia.
Yang
ketiga adalah karena seluruh penduduk zionis Israel terkena wajib
militer, maka seluruh pengusaha-pengusaha negeri itu memiliki latar
belakang militer yang kuat. Ini membuat mereka membawa disiplin tinggi
dan militansi a la militer kedalam usahanya. Latar
belakang militer ini juga membuat para pengusaha mereka tahan banting,
ketika ada di antara mereka yang gagal - bukan dijauhi atau masuk kotak –
tetapi menjadi kajian untuk membangun keberhasilan berikutnya.
Dengan
kelebihan-kelebihan mereka ini lantas tidak berarti kita akan meniru
atau berguru pada mereka untuk membangun keberhasilan kita. Justru
sebaliknya untuk meyadarkan kita bahwa kita mestinya bisa lebih baik.
Ajaran agama kita yang dibawa oleh Nabi akhir zaman adalah
menyempurnakan ajaran yang dibawakan oleh seluruh nabi-nabi sebelumnya,
ajaran agama kita meluruskan apa-apa yang dibelokkan oleh rabi-rabi mereka.
Umat
ini justru insyaAllah akan unggul ketika kita tidak mengikuti cara
mereka, karena kalau mengikuti cara-cara mereka otomatis kita akan tetap
di belakang mereka – dan bahkan mungkin akan semakin jauh ketinggalan
berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas.
Dalam
hal stimulator modal dari pemerintah misalnya, pemerintah kita tidak
akan mampu memberi (calon) pengusaha negeri ini modal sebesar modal yang
dikumpulkan sendiri oleh (calon) pengusaha yang bersangkutan – seperti
dalam program Yozma mereka. Berebut di pasar modal dunia-pun jelas kita ketinggalan jauh, lha wong negeri-negeri lain yang jauh lebih maju dari kita saja ketinggalan jauh kok sama mereka !
Jadi untuk akses permodalan misalnya, kita memang harus punya solusi sendiri yang jitu – yang out of the box,
yang kita gali dari prinsip-prinsip ajaran agama kita ini – maka dengan
ini insyaallah kita akan unggul – karena kita akan melompat di depan
mereka, bukan mengikuti di belakang mereka !
Untuk
R & D lain lagi, kita memang tidak atau belum memiliki
sumber-sumber dana sebesar yang mereka miliki – tetapi kita memiliki
sumber lain yaitu “… petunjuk dan penjelasannya…” (QS 2 :185) , “…jawaban atas segala hal…” (QS 16 : 89) – yang tentu saja tidak terhitung nilainya.
Maka
yang diperlukan kemudian adalah bagaimana kita bisa mengorganisir diri
secara rapi – berjama’ah membangun kekuatan ekonomi kita bersama. Bila
kebenaran ini berhasil kita kelola secara lebih baik dari mereka
mengelola kebatilan – maka insyaAllah janji Allah bahwa “…kamulah yang tertinggi…” (QS 3 : 139) itu akan terwujud.
Bentuk
konkritnya seperti apa ?, itulah yang dari waktu ke waktu kita ingin
wujudkan melalui berbagai program yang kita gagas di situs ini sejak
lima tahun terakhir. Belum bisa dikatakan berhasil, tetapi insyaAllah
kita juga tidak pernah menyerah. Amin.
- Details
- Kategori : Entrepreneurship
- Published on Sunday, 10 March 2013 13:53
- Oleh : Owner Gerai Dinar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar